Perbandingan Konsep Agama Islam Pada Zaman Zahiliyah dan Zaman IslamiyahZaman Jahiliyah
Oleh : Abdul Aziz Al Faruq
Zaman jahiliyah terkenal dengan kekejaman, peperangan, budaya minum khamr, berfoya-foya dan sangat merendahkan martabat wanita, hal ini tidak beda jauh dengan zaman modern saat ini. Namun, disisi lain Bangsa Arab pula lah yang telah membesarkan Islam. Islam pertama kali turun dan berkembang di Arab, perkembangan agama Islam hingga saat ini yang kita kenal tidak terlepas dari peran serta bangsa Arab itu sendiri. Pada dasarnya Agama adalah dasar moral yang menuntun kepada jalan kebaikan dan kebenaran.Sebagai manusia yang beragama seyogyanya kita dapat menggunakan dan mengembangkan fasilitas serta kemudahan yang ada saat ini untuk membangun kembali peradaban islam agar tidak lagi terpuruk dalam sejarah kelam bernuansa jahiliyah.Arab pra islam belum mengenal teknologi modern saat ini, tetapi mereka diberi kelebihan berupa hafalan dan kepekaan yang menyatu dengan alam sehingga dapat membangun kebudayaan dari pengetahuan hingga pemerintahan.
Ada beberapa agama dan kepercayaan yang dianut oleh bangsa Arab saat itu, salah satunya adalah agama watsaniyah, agama watsaniyah yakni agama yang menyekutukan Allah dengan menyembah aushab(batu yang dibuat menjadi patung) dan ashaam(semua patung yang terbuat selain dari batu). Beberapa kepercayaan lain seperti menyembah bintang, bulan, pohon dan sebagainya. Penyimpangan terjadi secara perlahan-lahan, diantara mereka juga ada penganut agama Yahudi dan Masehi yang masuk melalui jalur perdagangan.
Menjelang kedatangan Islam di tengah bangsa Arab Jahiliyah ada sekelompok kecil yang masih mencari agama hanifiyah yang disebut sebagai hunafa’ yang menyebar luas di tiga wilayah Hijaz, yaitu Yatsrib, Thaif dan Mekkah. Diantara mereka adalah Rahib Abu amir, Umayah bin Abi al-Salt, Zayd bin’Amr bin Nufayl, Waraqah bin Naufal, ‘ubaydullah bin Jahsh, Ka’ab bin Lu’ay, ‘Abd al-Muthalib, ‘As’ad Abu Karb al-Hamiri, Zuhayr bin Abu Salma, ‘Uthman bin al-Huwayrith. Kebiasaan dan kebudayaan masyarakat jahiliyah yang seperti apa pada masa itu?, Arab jahiliyah sering diartikan sebagai arab baduwi(Arab Utara) yang hidup nomaden. Hidup berpindah-pindah yang dilakukan mereka di latar belakangi oleh daerah jazirah Arab yang terkenal gersang dan tandus sehingga memaksa mereka untuk mencari padang rumput demi bertahan hidup. Gaya hidup seperti ini membentuk watak negatif antara lain: keras, sulit bersatu dengan kabilah lain dan chauvenis. Mereka juga suka berperang dikarenakan wilayah yang terbatas sementara anggota kabilah yang bertambah, maka siapa yang kuat dialah yang berhak hidup dan dipertuan. Bangsa Arab terkenal kejam dengan membunuh bayi-bayi perempuan yang baru dilahirkan atau biasa disebut Wa’du al-Banat(lihat Q.S An Nahl: 56-59) dan mengamalkan tradisi nikah al-Istibdha’.
Hudzaifah salah seorang sahabat Nabi pernah bertanya:” Wahai Rasulullah kita pernah merasakan hidup dizaman jahiliyah yang penuh keburukan, kemudian Allah mengganti masa ini dengan kebaikan datangnya Islam, Apakah setelah ini akan datang kembali keburukan-keburukan itu(perilaku jahiliyah)?”. Rasulullah SAW menjawab:” ya, masa itu akan datang kembali lagi”. Perkataan Nabi tersebut sepertinya sudah terlihat dalam fakta dan pemberitaan yang dimasyarakat yakni merajalelanya praktik-praktik kejahiliyahan di dunia ini, bahkan tingkat kejahiliyahannya memiliki arti yang lebih luas seiring dengan perkembangan globalisasi, mobilisasi dan zaman serba berteknologi, sehingga bisa disebut ”kejahiliyahan digital” yakni setiap orang dapat melakukan tindakan amoral tanpa secara langsung menyakiti jasad orang lain. Zaman jahiliyah bukan hanya zaman sebelum datangnya ajaran Nabi Muhammad Saw, jahiliyah yang sebenarnya adalah berkaitan dengan masalah moral, dimana tidak adanya pegangan hidup sebagai petunjuk pada masa Arab pra Islam sehingga tindakan mereka tidak berdasarkan moral kemanusiaan, hilangnya ketauhidan bangsa Arab dan tidak adanya figur seorang pemimpin yang mengayomi semua umat. Muhammad Quthb dalam bukunya Jahiliyah Masa Kini (1994: xiii-xiv) menjelaskan bahwa jahiliyah dan memperturutkan hawa nafsu adalah dua sisi mata uang yang sama, jahiliyah yang dimaksud dalam al-Qur’an adalah kondisi psikologis yang menolak mengambil petunjuk Allah, serta sistem yang tidak berhukum pada apa yang telah diturunkan Allah. Jahiliyah abad dua puluh adalah jahiliyah tipu daya yang teroragnisir rapi, dengan kajian mendalam, dan direncanakan untuk meluluh lantakkan umat manusia dengan berasaskan ilmu pengetahuan. Dia adalah jahiliyah terdahsyat yang belum pernah ditemukan tandingannya sepanjang sejarah umat manusia.
Zaman Islamiyah/Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 12 Rabiul Awwal atau 20 April 571 M. Ketika itu Raja Yaman Abrahah dengan gajahnya menyerbu Mekah untuk menghancurkan Ka’bah. Sehingga tahun itu dinamakan Tahun Gajah. Beliau telah menjadi yatim piatu ketika berumur delapan tahun, dan beliau diasuh oleh kakek dan pamannya, Abdul Muthalib dan Abu Thalib. Pada umur 12 tahun Nabi Muhammad sudah mengenal perdagangan, sebeb pada saat itu beliau telah diajak berdagang oleh paman beliau, Abu Thalib ke Negeri Syam. Dari pengalamannya berdagang, maka setelah beranjak dewasa, beliau ingin berusaha berdagang dengan membawa barang dagangan Khadijah, seorang saudagar wanita yang pada akhirnya menjadi istri beliau.
Fase kenabian Nabi Muhammad dimulai ketika beliau bertahannus atau menyepi di Gua Hira, sebagai imbas keprihatinan beliau melihat keadaan bangsa Arab yang menyembah berhala. Di tempat inilah beliau menerima wahyu yang pertama, yang berupa surat Al-‘Alaq 1-5. Dengan wahyu yang pertama ini, maka beliau telah diangkat menjadi Nabi, utusan Allah. Pada saat itu, Nabi Muhammad belum diperintahkan untuk menyeru kepada umatnya, namun setelah turun wahyu kedua, yaitu surat Al-Mudatsir ayat 1-7, Nabi Muhammad saw diangkat menjadi Rasul yang harus berdakwah. Dalam hal ini dakwah Nabi Muhammad dibagi menjadi dua periode. Periode Mekah, ciri pokok dari periode ini adalah pembinaan dan pendidikan tauhid(dalam arti luas). Periode Madinah, ciri pokok dari periode ini adalah pendidikan sosial dan politik(dalam arti luas) .
Komentar
Posting Komentar